تحركوا والله سيحرك قلوب الناس
"Bergeraklah kamu, maka Allah akan menggerakkan hati manusia."
"Bergeraklah kamu, maka Allah akan menggerakkan hati manusia."
Dalam memahami konsep dakwah, ada thawabit dan ada mutaghayyirat. Thawabit adalah asas, suatu ketetapan. Artinya sebagai pedoman yang tidak boleh bergeser sedikitpun. Kalau bergeser akan lari dari tujuan. Mutaghayyirat (perubahan) dalam rangka inovasi. Mengapa harus inovasi, kerana Harakah itu sendiri bermakna gerakan. Sesuatu yang bergerak akan dinamis. Dinamika sesuai dengan marhalah (tahap) dakwah itu sendiri. Elemen dakwah harus memahami mengapa dalam setiap marhalah ada perbezaan. Dengan demikian, setiap mihwar berbeza pendekatannya. Maka, tiap marhalah akan melahirkan tokohnya. Setiap era tentu berbeza pula dengan perjuangan dakwah di era lain sebelum dan selepasnya. Tapi esensi perjuangan tetap sama, mengejar kesempatan beramal shalih untuk dapat mentadbir negara ini.
Cita-cita kita gantungkan setinggi-tingginya. Tapi, kenyataannya yang ingin membangun negeri ini tak hanya umat Islam. Bahkan tak hanya satu gerakan dalam tubuh Islam. Negeri ini bermacam-macam penghuninya. Mereka semua (insya Allah) berniat sama membangun negeri. Dalam operasional dakwah ada banyak pilihan manhaj (metode) yg dapat kita terapkan. Ada yang fokus di bidang pendidikan, politik, budaya dan lasykar. Sudah seharusnya manhaj yang kita pilih adalah yg islahi (perbaikan) dan tentu islami. Prinsip-prinsip melahirkan kader yang Rabbani yang tidak lepas dari al-Qur'an as-Sunnah. Kader Rabbani hanya dapat lahir dari proses saling belajar.
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS Ali Imran: 79) D
akwah adalah menyeru, ajakan itu harus sesuai dengan bahasa kaum itu sendiri. Dai tidak boleh menyepelekan hal kecil seperti, senyum. Senyum adalah bahasa dunia. Semua orang merasa senang ketika diberi senyum. Maka dakwah harus sesuai dengan fitrah. Fitrah manusia senantiasa punya jiwa ketaatan sebagaimana alam ini taat pada Sang Kholiq. Salah satu fitrah di alam semesta ini: Allah mempergilirkan kekuasan. Tugas penguasa adalah melindungi jiwa, akal, harta martabat dan agama.
Begitu pentingnya dakwah karenanya dakwah tak bisa dikerjakan sambil lalu. Harus bersifat syumuliyah, integral dalam memandang segala sesuatu. Sering kita dengar perumpamaan orang buta yang memegang gajah. Siapa yang memegang telinga menyimpulkan gajah itu seperti umpama daun yang lebar. Bagaimana kalau yang dipegang, kaki, belalai atau gadingnya? Maka dakwah juga harus mencakup, ideologi, ekonomi, sosial dan budaya.
Bukan hanya politik yang dijadikan didahulukan. Beban dakwah di era ini memang berat. Oleh kerana itu kita tidak mampu memikulnya sekaligus, apalagi sendiri. Setiap kader dari berbagai lapisan harus mengamalkan fastabiqul khairat dalam aktiviti dakwah. Setiap individu harus berupaya untuk melewati tahapannya hingga sampai di level ustadziyatul 'alam (guru bagi alam semesta).
Beban dakwah yang berat harus dipikul seimbang (mutawasit). Semua teori-teori yang kita pahami dalam manhaj ini adalah pengantar yang harus kita amalkan. Memahami konsep dakwah adalah satu perkara dan melaksanakannya adalah perkara yang tak boleh ditunda. Konsep bukanlah barang pajangan. Dakwah Rasulullah saw menyentuh semua orang. Dan tak ada perkara yang terlewati. Bayangkan sebesar-besar kota yang kita huni masih ada saja yang belum tersentuh dakwah. Apatah lagi bagi daerah-daerah yang terpencil. Mereka yang berlambat-lambat akan tertinggal dan mereka yang diam akan tergilas.
Sekali lagi erti harakah adalah bergerak. Gerak yang istimrariyah (terus menerus). Tak ada kata berhenti. Bayangkan air yang bertakung hanya akan menjadi sumber penyakit. Negeri ini harus diselamatkan. Umat Islam sepatutnya menjadi driving force yang terbesar dalam mencorak pembangunan bangsa ini karena kebanyakan negeri ini dihuni umat Islam. Sejarah mencatat nikmat ini adalah sesuatu yang harus diperjuangkan, bukan diterima begitu saja. Tak mudah menjaga karunia ini !
Eman Mulyatman
No comments:
Post a Comment